Jejakcantik.com- Merencanakan perjalanan bagi
kaum perempuan memang tidak semudah lelaki. Dimana, mereka bisa ngemper atau
mencari tumpangan dengan mudah diantara truk yang lewat. Berbeda dengan
perempuan yang memiliki resiko sebagai korban criminal bisa lebih besar. Quotes
of the day, “Jangan takut untuk memulai sesuatu, jangan berpikir negatif
berlebihan. Namun, waspada dalam segala kondisi sangat diperlukan.” - Citra Pandiangan
Cuaca sangat panas, memang gampang banget membuat kepala yang tidak
gatal jadi mudah gatal. Diantara ingin mandi dan makan menjadi satu. Keputusan
bijak mandi sebelum makan adalah baik untuk KESEHATAN. Waktu terasa seakan
terbang; baru saja makan siang; malam pun tiba. Eh, sekarang sudah pagi saja.
Padahal perasaan tadi baru saja tidur. Mungkin, dikarenakan kurang tidur.
Soalnya memang tidak bisa tidur, sehingga tidur tiga jam saja di rasa cukup. Hal
itu dikarenakan tubuh dan pikiran ini tidak mau bersatu untuk menyamakan jam
tidur. Walaupun tubuh masih lelah, tetapi pikiran memaksakan diri untuk bangun
dan melanjutkan mengoleksi eh mengumpulkan banyak informasi sebanyak-banyaknya.
Maklum, baru pertama kali merencanakan liburan seorang diri dan tidak
memiliki banyak pengetahuan tentang daerah yang akan di tuju. Mana, di tahun
2014 informasi masih susah di dapat. Hal itu membuat aku tanpa sengaja memasuki
sindrom stress yang membuat nafsu makan meningkat. Namun, dikarenakan harus
mempertahankan kondisi tubuh yang prima dan kuat, alhasil, neh perut dipaksa
untuk menyantap makanan yang murah meriah dan enak, plus sehat. Sebab, di masak
sendiri.
Tidak heran, beberapa teman kost menyebut aku sebagai VAMPIRE. Soalnya,
aku terus mengurung diri di kamar, bagaikan vampire yang menunggu malam datang.
Sebungkus mie instan dan sebutir telur menjadi santapan siang menjelang pagi,
mmm pagi menjelang siang keles.
Hingga akhirnya, aku berhasil membuat perencanaan yang menurut aku terbaik.
Semoga saja demikian.
Bandung
Siapa yang tidak kenal Bandung, meskipun cuma sekali menginjakan kaki di
Bandung. Lantaran menjadi wartawan yang diundang untuk meliput bedah buku,
salah satu petinggi di Kota Tanjungpinang. Tetap saja, Bandung menjadi tempat
destinasi yang “wajib” aku kunjungi, lantaran jarak Jakarta – Bandung tidaklah
jauh, tetapi waktu dan anggaran yang tidak pernah membuatku menginjakan kaki di
kota kembang itu.
Mendapatkan berbagai informasi mengenai tempat wisata Bandung, nyata
ngences boooo. Aku ingin pergi ke semua tempat. Aku ingin pergi ke semuanya.
Namun, mengingat estimasi biaya yang aku perhitungkan di Bandung. Jadilah dipilih
beberapa tempat wisata yang menawan hatiku sejak dulu, menjadi pesona
tersendiri dalam mimpi indahku.
Mencari penginapan murah ala backpacker
di Bandung tidak gampang, karena estimasi biaya untuk hotel hanya di budget Rp100.000
per malam, kalau bisa kurang dari seratus malah hahaha. Ini dia tujuan wisata
traveling di awal Desemberku.
Yogyakarta
Dari seluruh wacana perjalananku, kenapa aku memilih Yogyakarta dan
paling lama aku singgahi. Sebab di kota pelajar ini menyimpan segudang memori
yang indah, suka-duka selama aku kuliah di sini. Sebenarnya tidak hanya itu saja alasan utama, Yogyakarta
merupakan salah satu kota termurah dan kota yang tidak membutuhkan biaya
banyak.
Swear terkewer-kewer, betapa terkejutnya aku saat aku menjelajahi setiap
keyword tentang Yogyakarta. Ini kota sumpah, berbeda banget. Tidak seperti
dulu, pada masa aku kuliah 18 tahun silam. Transportasinya sudah didapat, sudah
gitu mesti bergantungan. Inilah pertama kali dalam kehidupanku, aku harus
prihatin naik angkutan kota yang harus berdiri dan berlari untuk bisa
mendapatkan ini angkot. Kalau masa kecilku, namanya angkot, kita hentikan, baru
kita naik dengan santai. Tidak sepert ini, 180 derajat celcius berbeda.
Yogyakarta sudah ada Transjogja sejak 2010 lalu, kenapa tidak pada masa
aku kuliah dulu ya. But that’s ok. Aku bangga akan setiap perubahan yang
terjadi, karena perubahan suatu hal yang baik dan benar, jika itu untuk
memajukan suatu kota/desa. Aku turut bersuka-ria, karena pada saat aku ke
Yogyakarta nanti, aku akan mudah melakukan beberapa perjalanan ke destinasi
wisata yang ada di Yogykarta.
Probolinggo
Namanya Jawa banget ya, khas gitu menurutku. Saat menjelajahi dunia maya
dengan kata Probolinggo, aku mendapatkan suatu hal yang baru dan mempesona
yakni apalagi wisata alamnya. Oh, damn it. Aku bangga menjadi orang Indonesia,
walaupun disini tidak ada salju, tetapi pemandangan alamnya sangat mempesona
hatiku. Aku jatuh hati, aku tidak sabar untuk pergi ke lokasi ini. Melihat
keindahan alam yang terkenal kepenjuru dunia, apalagi kalau bukan gunung Bromo.
Plus masih banyak wisata yang menarik yang bisa dilihat disini, hatiku semakin
dag dig dug dalam membuat estimasi biaya perjalanan ke Probolinggo, tetapi
sayang aku harus menguburkan impian itu. Maaf ya, tetapi setidaknya dan yang
terutama kita akan ke Gunung Bromo, asyikkan?
Malang
Bodoh dasar bodoh, maaf saudara-saudra, aku tidak mengetahui kalau
Malang dan Probolinggo itu sepupuan. Aku kira jarak yang terbentang antara
mereka itu sangat jauh. Maklum lama di Kepulauan Riau, yang kemana-mana akses
harus pakai kapal feri gitu, ke Singapore, Malaysia pakai kapal, terus ke satu
tempat dengan tempat lain, kapal lagi. Soalnya,
setiap ditanya datang dari mana? Aku jawab dari Tanjungpinang. Terus rata-rata
(sebenarnya beberapa persen doank she), mereka menjawab, oh jalan Tanjungpinang
yang dekat itu ya bla bla bla, aku tidak menyimak dengan baik kata-kata mereka,
karena ku terpesona, mereka kira Tanjungpinang itu nama jalan, gubrak ups gak ada meja. Jangan alai gitu deh, ingat
umur bro.
Jadi deh ada perubahan kalender, dikarenakan mau menginjakan kaki ke
wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu harus melalui gerbang
Utara Malang yakni terminal Arjosari. Untuk kalender perjalanan bisa dilihat,
setelah semua tuntas. Tidak sabar ingin merasakan pengalaman menginjakan kaki
ke Malang.
Surabaya
Awalnya seh tidak jadi ke Surabaya, karena estimasi biaya yang tidak
memungkinkan. Eh, dikarenakan suatu alasan yang masuk akal. Akhirnya
terpilihlah Surabaya sebagai destinasi setelah puas menikmati kota Malang yang
adem bener. Meskipun namanya Malang, kuharap bukan orang yang mengatakan aduh
malang benar nasibmu, lol!! Ah garing.
Wah, Surabaya seru!! Tetapi dilubuk hati terdalam sebenarnya pengennya
ke Kediri. Membuat mama cemburu, karena aku menginjakan kaki ke kota kelahiran
bundaku tersayang, ih biasanya manggilnya ibu kadang mama, bergaya pakai bunda.
Sudah sekian tahun, mama tidak pernah menginjakan kaki di kota kelahirannya.
Terus saat lagi booming facebook dan tante centilku, srintil mengatakan bahwa
dia bertemu teman-teman masa pelajarnya dulu, membuat mama ingin berjumpa
dengan beberapa sahabat lamanya. Namun dicari ribuan kali, nama asli mereka,
tetap saja nasib mama kurang beruntung. Karena tidak menemukan seorangpun
sahabatnya.
Aku merasa bersyukur terlahir di masa sekarang, dimana teknologi makin
maju dan maju. Memudahkan akses komunikasi antara keluarga, saudara jauh,
tempat yang berlokasi berbeda. Namun terasa dekat di kuping saat berkomunikasi
dengan mereka hahaha.
Surabaya I am coming
Banyuwangi
Dari namanya aja Banyu-wangi. Banyu yang berarti air dalam bahasa Jawa,
wangi yang berarti harum dalam bahasa Indonesia. Ah, ST (Sok Tau) deh aku neh.
Banyuwangi, sudah bisa dipastikan dalam benakku yang tidak seberapa ini.
Pemandangan laut yang akan menawan hatiku. Apalagi aku memang tercipta sebagai
pengagum setia laut. Meskipun, sejujurnya dan sungguh memalukan banget jika
membuka “aib” ini disini, tetapi tidak apa-apalah, berbagi sedikit rahasia
terpendam dalam kehidupan kelamku ini. “AKU TIDAK BISA BERENANG.”
Aku merasa
gagal menjadi marmid, karena itu biarlah aku pandang hamparan pantai dan
cakrawala yang seakan-akan bersatu, membuatku terposana akan gambaran maha
dasyat dari sang Pencipta. Suatu lukisan yang hidup dan memikat hati. Deburan
pantai yang menyejukan dan terlebih lagi, hamparan pasir yang menyatakan jelas
kita berpijak dibumi dan angin sepoi-sepoi yang membuatku merasa aku berada
dekat sekali dengan Tuhan. Seakan Tuhan berbisik, “Semuanya baik-baik saja,
kamu tidak bisa melihat aku. Tetapi kamu bisa merasakan Aku selalu
menyertaimu.” Suatu yang mitis terjadi hanya antara aku dan Dia, mau ikutan
juga? Boleh koq, gratis.
Lombok
Awalnya Lombok adalah destinasi terakhir yang aku pilih. Namun karena
pertimbangan berbagai hal. Plus, aku pengen juga menghabiskan akhir tahun di
keramaian. Jadilah, Lombok urutan kedua dari bawah. Sungguh aku, aku cemburu
saat mengetahui sepupuku Vita, menghabiskan liburan di Kota Lombok. Apalagi
belakangan ini Lombok sangat terkenal akan wisata pantainya yang tidak kalah
indah dengan Bali.
Mendengar nama pantai dan kejernihan laut yang masih belum tersentuh
kalayak banyak plus pemerintahan setempat juga mulai melakukan pembangunan
“mati-matian” agar turis mancanegara bisa ke Lombok tanpa melalui Denpasar.
Memudahkan akses mereka agar bisa langsung merasakan pemandangan yang “wow”
saat kamu melihat gambar-gambar pantai yang disodorkan mbah google. Membuat
hati ini berkeinginan kuat, suatu saat aku harus menginjakan kaki ini. Akhirnya
aku bisa berpetualang ke Lombok, mau ikutan?
Bali
Tiada kata bosan bagiku untuk mengucapkan Bali berulang kali. Bali ini
seperti magnet bagi diriku. Selalu menarik aku kembali kesana, karena aku
merasa kalau di Bali aku bisa menemukan tulang rusukku yang hilang tersapu
badai. Siapa tahu terdampar disana, aku harus menemukannya hahaha.
Tentu saja tidak benar, apalagi kalau bukan karena pantai dan juga harga
yang bisa terjangkau kalangan seperti aku, menginap di hotel kelas tiga, maklum
aku kan bukan kalangan sosialita. Apalagi, kali ini perjalanan ke Bali
benar-benar sisa-sisa anggaran yang ada.
Aku harus bijak menyingkapinya hingga aku bisa mengatakan “HORREY 31
DAYS DONE and SUCCESS.” What am I doing in Bali with the limited budged after
seven destinations?
Update Calender Adventure :
Date
|
Destination
|
Note
|
1-4 December 2014
|
Jakarta-Bandung
|
4 Days 3 Nights
|
4-10 December 2014
|
Bandung-Yogyakarta
|
7 Days 6 Nights
|
10-12 December 2014
|
Yogyakarta-Probolinggo
|
3 Days 2 Nights
|
12-16 December 2014
|
Probolinggo-Malang
|
5 Days 4 Nights
|
16-19 December 2014
|
Malang-Surabaya
|
4 Days 3 Nights
|
19-21 December 2014
|
Surabaya-Banyuwangi
|
3 Days 2 Nights
|
22-24 December 2014
|
Banyuwangi-Lombok
|
3 Days 2 Nights
|
24-27 December 2014
|
Lombok-Bali
|
4 Days 3 Nights
|
27-31 December 2014
|
BALI…
|
5 Days, 4 Night
|
Akhirnya, ini lah rencana perjalanan yang aku buat untuk kulaksanakan
seorang diri. Menurut teman apa yang paling susah dalam membuat rencana
perjalanan seorang diri dengan dana yang pas-pasan?
The Bottom of
Line
Sejujurnya membuat rencana liburan itu TIDAK MUDAH.
Bagi kita yang belum pernah melakukan perjalanan baik rombongan maupun
seorang diri. Ada rasa was-was berlebihan. Dikarenakan tidak memiliki
kemampuan untuk melindungi diri dari kejahatan. Meskipun, kita tidak ada
keinginan untuk mendapatkannya. Namun, kewaspadaan wajib ditingkatkan dua
kali lipat, tanpa perlu menjadi paranoid yang berlebihan.
|
Fill your day with love and step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
Maret 25, 2020
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day