Jejakcantik.com- Dimana ada keindahan dan
keunikan, di situ ada kesenangan untuk ditelusuri. Meskipun jauh perjalanan,
jika ada kesempatan kenapa tidak. Sudah lama Jejak Cantik ingin menelusuri “ujung
Pulau Bintan” yang jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, tetapi terasa dekat
jika pergi menggunakan kendaraan yang memiliki power mesin; kalau tenaga
manusia. Entah sampai kapan sampai. Quotes of the day, “Berjalanlah dan
berlarilah, menari di alam bebas. Ruang tak terbatas untuk melihat hal yang
berbeda.” – Citra Pandiangan
Channel Youtube Jejak Cantik
Jejak Cantik sempat menikmati beberapa kali Desa Berakit. Desa yang terletak sangat jauh di ujung Trikora. Lumayan jika naik motor, pantat terasa terbakar karena kelamaan duduk. Namun, untuk apakah aku pergi ke sana? Di sudut Desa Berakit ada satu tempat yang bernama Kampung Panglong. Di sana hiduplah suku laut yang mulai mendarat. Alias sudah tidak tinggal lagi di dalam kapal-kapal. Suku laut asli, keseharian mereka hidup di atas sampan dan tidak mengenal daratan. Kesehariannya mereka makan dari hasil jaring dan kehidupannya tergantung pada ombak laut yang membawanya.
Sebab sampan yang mereka miliki itu tanpa mesin, hanya sampan dayung.
Sampan kecil yang diatasnya ada atap untuk berteduh dari sinar mentari dan hujan.
Ada beberapa musim eh bulan tertentu. Mereka akan berkumpul di salah satu pulau
ketika angin bertiup kencang. Sehingga mereka tidak bisa berlayar. Jejak Cantik
dari dulu penasaran sekali dengan kehidupan suku laut, Namun, sayang sampai
saat ini baru sekali menjumpai satu sampan suku laut. Ketika Jejak Cantik
hendak pergi ke Pulau Desa Berlubang. Itu pun nggak sempat berbincang atau
hanya sekedar mengambil photo seadanya. Semoga photonya masih ada di folder dan
aku bisa bagikan di sini. Meskipun mereka hidup di laut, bukan berarti mereka
tidak memiliki pet (binatang
peliharaan). Waktu itu, aku berkesempatan melihat satu keluarga suku laut yang
memiliki binatang peliharaan anjing.
CHANNEL JEJAKCANTIK
Read also
- Tanjungpinang Kuliner Seafood
- Menikmati Indahnya Pantai Batu Junjung
- Cagar Budaya Indonesia di Pulau Bintan
Hal yang menarik di Desa Panglong, ada beberapa volunteer (sukarelawan)
dari Singapura suka datang dan mengajarkan anak-anak di Desa Berakit bahasa
inggris. Wah, mantap banget kan! Semoga anak-anak yang ada di Desa Panglong
semakin pandai dan semangat untuk sekolah ya. Mungkin, saat ini mereka stop
dulu berkunjung ke Pulau Bintan, khususnya di Desa Panglong untuk mengajarkan
anak-anak bahasa inggris dikarenakan virus corona atau covid-19 ini.
Meskipun sama-sama berada di ujungnya Pulau Bintan tetapi Desa Pengudang
ini ada beberapa tempat yang menarik untuk ditelusuri. Salah satunya wisata
bakau dan juga pantai Batu Junjung. Namanya saja sudah unik ya, Pantai Batu
Junjung sebab memang di pesisir pantai ada batu yang seperti menjunjung batu
lainnya. Tempatnya beneran virgin
banget! Namun, sayang untuk saat ini masih belum bisa dilalui dengan jalur
darat. Baru bisa jalur laut.
Biasa untuk mengunjungi Pantai Batu Junjung ini satu paket dengan wisata
hutan mangrove di Desa Pengudang. Pengudang Bintan Mangrove ini beneran menarik
banget! Kita bisa mengelilingi hutan
mangrove ini menggunakan perahu kayu. Ada
banyak spot menarik yang bisa dilihat. Nah, itu saja pembahasan galeri photo
Jejak Cantik untuk pekan ini. Jangan lupa di komen dan share di sosial media
ya, biar Jejak Cantik semangat update kumpulan hasil karya photo Jejak Cantik
ketika pelesiran di beberapa tempat. Selamat menikmati akhir pekan dan berdoa
agar issue corona segera berlalu. Amin
Hunting Photo Desa Panglong dan Wisata Mangrove dan
Pantai Pengudang
|
The Bottom of
The Line
Alam adalah hasil karya Ilahi yang bisa kita rasakan
dari dekat. Berada di alam membuat kita merasa damai dan tenang. Sejenak
melepas penat dengan kesibukan dunia dan aktivitas harian yang terasa tidak
pernah berakhir. Menelusuri hutan bersama teman, hunting ke desa-desa dan
melihat kehidupan lokal di sana.
Hal itu membuat kita kaya akan budiperkarti dan
bersyukur. Bawasanya, hidup kita itu patut disyukuri dan berbagi dengan sesama
menjadikan kita manusia yang baik. Dikarenakan tanpa pamrih. Hiduplah seperti
lilin kecil, walau cahayanya kecil tetapi dalam gelap memancarkan cahaya
untuk membantu orang yang ada di sekitarnya.
|
CHANNEL JEJAKCANTIK KULINER
Fill your day with love and step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
Maret 29, 2020
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day