Jejakcantik.com- Siapa sangka jejakcantik berhasil
menjejakan kaki disuatu pulau yang menawan. Pulau yang pemandangannya bagaikan
landscape yang menggoda di layar notebook maupun smarthphone. Pulau tersebut bernama Pulau Sekeling atau
Pulau Mayat. Konon ada asal usul terhadap nama Pulau Sekeling tersebut. Dibalik
namanya, pulau ini menyimpan suatu keindahan yang akan menghipnotis siapa saja
yang senang blusukan atau discover di suatu pulau yang “perawan.”
Alkisah
singkat delapan tahun lalu, ada sekelompok yang senang berlayar menggunakan
kapal layar (yacth) dan melihat pulau dengan pemandangan dan tingkat tantangan
yang menegangkan. Apalagi kalau bukan yacth (kapal layar). Dimana pada bulan
tertentu seperti bulan Januari sampai Maret angin di Kepulauan Riau ini sangat
luar biasa kencang dan gelombang ombak yang bergelora. Sensasi yang menakutkan
ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta petualangan, khususnya
segerombolan peminat yatch.
Sehingga tidak
heran, Februari lalu merupakan event kedelapan yang bertajuk Sail Naptune
Regatta. Dimana pesertanya kebanyakan dari Singapore dan sekitarnya serta
expatriate dari Singapura. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh orang dewasa
saja tetapi juga remaja. Wah, start berlayar dari Batam, Bintan dan terakhir di
Pulau Sekeling merupakan sensasi yang menantang bukan? Pada kesempatan itu, aku
bisa melihat Pulau Sekeling yang berjarak dua (2) mil dari garis khatulistiwa.
Tidak heran nuansa panas sangat terasa di Pulau Sekeling tetapi angin yang
bertiup membuat hawa panas terbang entah kemana.
Pulau
Sekeling, Desa Batubelubang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lingga. Memang
Lingga menyimpan berbagai keindahan yang jarang diketahui khalayak ramai. Pasalnya,
jarak tempuh dan biaya untuk mengelilingi Kepulauan Riau untuk seorang
backpacker tidaklah murah tetapi terbayar dengan keindahan alam yang masih “perawan.”
Bagi yang suka nature tanpa ribet
dengan teknologi.
Pernah salah
satu pejabat Kabupaten Lingga mengutarakan Pulau Sekeling akan diperbaiki
fasilitasnya termasuk network agar dapat sinyal. Mereka menolak dan meminta
agar Pulau Sekeling tetap seperti ini apa adanya. Bersih dan tidak terkontaminasi
teknologi. Wow, beneran tetap dipertahankan keperawanannya? We will see aja ya,
tetapi dari dalam lubuk hatiku, aku berharap Pulau ini tidak dirusak. Karena memang
menarik dan sungguh indah. Walaupun ukuran Pulau ini tidaklah besar.
Namun, lumayan juga kaki bakalan bengkak jika mengelilingi Pulau ini seharian. Keindahannya telah menghipnotis diriku. Seorang perempuan yang menyukai laut. Bagaimana tidak! Perbedaan laut yang unik antara depan dan bagian belakang . Dimana bagian depan ombaknya sangat gemulai walau sesekali beriak tetapi tetap termasuk pesisir pantai yang landai. Walaupun ada banyak batu-batu karang hal ini menambah sensasi tersendiri di Pulau Sekeling.
Sedangkan bagian belakang, gelora ombaknya benar-benar menantang. Bagi peyuka olahraga surfing mungkin lokasi di bagian belakang Sekeling ini cocok kali ya. Karena ombaknya tidak pernah berhenti bergelora dan berlomba ke pesisir pantai. Serta anginnya lebih kencang bertiup dibanding di bagian depan. What can I say, “It’s so blessing, I can see this island”
Tidak ada kemewahan, resort ataupun restaurant fancy di Pulau Sekeling melainkan benar-benar bagi yang suka tantangan di alam. Pulau ini benar-benar luar biasa menarik. Tidak jauh dari Pulau Sekeling ada Desa Batubelubang, unik ya nama desanya. Dimana desa ini menjadi tempat menaung jejak cantik untuk terlelap di malam hari. Penduduk di Desa Batubelubang ini tidaklah banyak, penduduk yang ramah dan saling bergotong royong. Walaupun persoalan network yang susah banget terjangkau dan juga listrik yang hanya hidup di jam-jam tertentu. Kalau tidak salah ingat sekitar jam 08.00 pagi sampai jam 12.00 malam listriknya hidup.
Jika dari keluarga berada maka bisa memiliki ganset sendiri agar lampu tetap hidup ketika gardu pusat dimatikan. Wow, aku tidak bisa hidup lebih dari seminggu tanpa koneksi dan listrik. Namun, untuk lari sejenak dari kehidupan teknologi dan kemewahan yang ditawarkan di perkotaan, Pulau Sekeling dan Desa Batubelubang patut ditelusuri. Memang, masih belum ada hostel apalagi homestay. Bagaimana untuk berlibur kesana ya?
Penasaran
dengan Pulau Sekeling yang menjadi idola para yatcher dari negeri tetangga,
Singapura? Nah, caranya dengan let’s discover Sekeling Island, Lingga Regency,
Indonesia hihihi. Cara menuju Pulau Sekeling bisa melalui dua lokasi yakni
Tanjung Pinang dan Batam dengan menggunakan kapal feri dan minta diturunkan di
Pelabuhan Desa Cempah. Nah, dari Pelabuhan Cempah ini, kita bisa menyewa kapal
pompong atau kapal nelayan. Dimana mereka meminta tarif Rp700.000 (tujuh ratus
ribu) Pulang Pergi (PP). Hal itu bukan tanpa alasan lho, pertama lokasi dari
Pelabuhan Desa Cempah ke Desa Batubelubang membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Sedangkan dari Pulau Sekeling ke Desa Batubelubang sekitar 30 menit tergantung
kondisi cuaca.
Persiapan yang harus dilakukan sebelum berpetualang ke Pulau Sekeling dan Desa Batubelubang yakni:
- Pilih tas yang fleksibel dan simple di bawa seperti bagpack
- Minyak angin, lotion anti nyamuk
- Topi besar karena panasnya poll
- Jaket karena windy
- Jajanan
- Air Putih
- Tas waterproof untuk barang elektronik atau kamera or ponsel biar kagak rusak kalau terjatuh
- Obat anti mabuk sapa tau mabuk laut
- Dan selamat bersenang-senang
- Hobi camping, mancing cocok deh di Pulau Sekeling.
Pulau Sekeling, pulau perawan yang digemari para yacther. Keindahannya mempesona. Sunset ditengah laut yang menggoda. Terpaan angin yang meniup mengusir si panas dan membawa nuansa damai dan menenangkan. Pulau Sekeling berada di Kabupaten Lingga. Yuk, buat jadwal ke Lingga dan temukan sensasi Pulau perawan di Sekeling.
Bottom of Line
Pulau Sekeling digemari para yatcher karena memang
lokasinya sangat menawan. Angin kencang yang menjadi incaran yatcher
penggemar kapal layar. Gelombang yang menjadikan daya tarik tersendiri. Pulau
yang tidak berpenghuni tetapi memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga tidak heran walaupun banyak peserta
yatch yang mengelilingi Pulau Sekeling
tetapi tidak ada sampah satu pun. Sebab, mereka konsen terhadap keperawanan
Pulau Sekeling yang bisa dicontoh bagi penggila jalan untuk tetap
memperhatikan kebersihan. Jangan hanya mau meninggalkan jejak cantik tetapi
sampah abadi ditinggalkan di Pulau menawan.
|
Fill your day with love and step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
Maret 14, 2018
Mba itu lagi mancing apah.....hihi
BalasHapusNama nya unik,desa batubelubang
Nama pulau itu jg baru terdengar di kuping saya..
Suka sama foto mba yng terakhir ,kaya trinity dari belakang,tp ini lebih cantik :p
lagi coba alat pancingan yang simple dan bisa dibawa kemana aja kak...
HapusIa nama desanya mank unik karena mank ada batubelubang di area belakang desa
makasih.... jadi malu saya hihihi
biar ga keling harus bawa banyak pelindung ya
BalasHapustapi mmg surga nih
moga akses ke sana lebih mudah
jd bisa dinikmati wisatawan lokal
Ia semoga semakin mudah Dan terjangkau ya
HapusBagus banget yah mbak pantainya. Air lautnya jernih banget dan sepi jadi berasa liburan di pulau sendiri.
BalasHapusBenar sekali kak Dan menyenangkan banget
Hapusmupeng aku kak. keren banget tempatnya. akh pengen ke sana pokonya
BalasHapusWajib dong kesana Karena super duper indah
HapusCantik ya, kak... Asyik buat refreshing. Terima kasih infonya, kak...
BalasHapusKok nggak ada penampakan para yachternya? Iya bagus dibiarkan alami jangan tersentuh pembangunan biar tidak rusak.
BalasHapusSuka banget liburan di tempat seperti ini. Bersih dan tenang. Kalo liburan di sini rasanya udah gak mau pulang ya kak..
BalasHapuswah mantap ni, walaupun pulau nya tidak berpenghuni tetapi pulau nya tetap bersih ya
BalasHapusWuuih baca tulisan kak Citra yang puitis begini membuat saya tergoda utk mengunjungi Lingga dan pulau Sekeling
BalasHapusWah pulaunya cantik bangets... Pas untuk honeymoon kedua bersama crucils ni.. itu ada gubuk yang eksotis ya. BTW kalau malam banyak nyamuk gak ya Kak?
BalasHapusini tempat luar biasa banget
BalasHapusbakal masuk jadi wisata to do list nih
wakakaka
dari paparan tulisan, foto dan juga video sudah sangat jelas sekali
dan bisa membuat banyak orang yang ingin sekali ke pulau ini
thank you mbak
Thank you....Karena telah mengeksplorasi sedikit banyaknya tentang desa kelahiran saya. desa batu belubang atau dulu namanya desa blading sementara pulau sekeling atau lebih dikenal penduduk lokal dengan sebutan pulau mayat. ternyata ada juga blogger yang menulis artikel tentang desa batu belubang.btw mampir ke desa batu belubang jangan lupa singgah ke pulau buaya dan teluk dalam disana ada sumber mata air pegunungan yang nice. atau singgah ke pulau kembar (koka dan jata, uniknya pulau ini bisa ditempuh melalui jalur darat apabila air laut surut. terima kasih banyak telah berkunjung kedesa batu belubang dan jangan segan untuk berkunjung yang kedua kalinya.......
BalasHapus