Menelusuri Even Tahunan Malaysia
JejakCantik.com- Kehidupan terus berjalan dan beberapa waktu
yang lalu, aku tidak menyangka bisa turut berpartisipasi dalam ajang Eat Travel
Write, Selangor International Culinary
Adventure. Apakah kalian mengetahui apa itu? Sama dong, awal mulanya aku
juga tidak mengetahui apa itu ETW 5.0 (Eat Travel Write) ke 5. Rupanya, ini
adalah ajang yang diselenggarakan oleh Selangor State Economic Planning Unit
(UPEN Selangor) yang bekerjasama dengan Ministry of Tourism and Culture
Malaysia, Tourism Malaysia, Majlis Daerah Klang dan Majalah Gaya Travel yang
dibuat konsep Eat Travel Write.
This article repost from my first website which get hack with someone!
Sedikit
informasi kegiatan ini sudah ada sejak tahun 2015, dimana dijadikan agenda
tahunan yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Sehingga di tahun 2017 ini
sudah memasuki kegiatan kelima.
Tujuan kegiatan
ini diselenggarakan tidak lebih untuk mengenalkan keindahan dan juga kuliner
yang ada di daerah tersebut. Nah, salah satunya adalah di Klang, Selangor,
Malaysia di tahun 2017 ini. Bicara soal poin 5.0, penasaran tidak seh terhadap
poin 1.0 sampai 4.0? kalau aku seh penasaran, karena kenapa baru tahu kegiatan
ini ya? Kalau kalian sudah tahu belum?
Baiklah,
dari buku yang diberikan panitia, aku mendapatkan informasi mengenai seluk
beluk kegiatan Eat Travel Write (ETW) ini dari awal hingga saat ini. Aku coba
share ya, siapa tau kalian terinspirasi untuk membuat kegiatan seperti ini di
daerah dan negara kalian:
- ETW Selangor culinary Adventure 1.0 diselenggarakan di Kuala Selangor yang meliputi Sekinchan dan Sabak Bernam.
- ETW Selangor culinary Adventure 2.0 diselenggarakan di Hulu Langkat yang meliputi Kajang dan Serdang di Petaling.
- ETW Selangor culinary Adventure 3.0 diselenggarakan di Hulu Selangor dan berkesinambungan dengan kegiatan Promosi Visit Hulu Selangor tahun 2017.
- ETW Selangor culinary Adventure 4.0 diselenggarakan di Kuala Langkat, meliputi daerah Sijangkak dan Sepang, sedangkan
- ETW Selangor culinary Adventure 5.0 diselenggarakan di Klang, Pulau Ketam di bulan Mei ini dan rencananya kegiatan kedua diselenggarakan di bulan Juni tepatnya tanggal 14-17 Juni di Perak.
Terbayang tidak
seh, kegiatan apa saja yang dikemas dalam tajuk Eat Travel Write ini? Kalau aku
secara pribadi ya makan-makan nyambi jalan hehe. Benar sekali tebakan pertama
kali aku mendapatkan jadwal kegiatan selama empat hari di Klang. Rupanya,
kegiatan sebelumnya juga selaras alias hampir sama. Yang membedakan adalah
lokasi dan juga makanannya dong.
Mereka sengaja
membuat kegiatan ini dan mengundang blogger lokal (baca: blogger Malaysia) dan
blogger dari negara lain, termasuk Indonesia dan juga Singapura. Sejauh yang
aku ketahui seperti itu! kenapa mereka mengundang blogger lokal? Padahal itu
kan negara mereka sendiri? The reason so sweet, you know! Mereka mengundang
blogger lokal (Malaysia, red) agar mereka mencintai budaya, alam dan cita rasa
kuliner negara mereka. Sehingga mereka mengenal negara mereka dan tidak
melupakan kekayaan dari budaya, sejarah, dan juga makanananya dong.
Wah, kalau
dibaca keseluruhan buku yang diberikan panitia kepada peserta atau undangan
kegiatan yang bertajuk Eat Travel Write ini bakalan terpesona dan juga kenyang
tentunya. Semoga jejak manis kegiatan Eat Travel Write ini bisa ditiru di
Indonesia ya. Bicara soal ini, koq aku jadi lupa ya. Apa saja kegiatan Eat
Travel Write 5.0 di Klang ini.
Berdasarkan
jadwal kegiatan pertama di mulai dengan mengunjungi galeri di Klang sekaligus Royal
Klang heritage walk, demo memasak chef cilik, lalu memperkenalkan promo buffet
Hotel Aliya, dimana rombongan peserta ETW 5.0 ini menginap selama dua malam. Kemudan,
kegiatan dilanjutkan dengan hunting kuliner di Klang. Jangan membayangkan, aku
diajak makan di tempat restauran berkelas, melainkan restauran atau kedai makan
yang biasa saja. Mereka benar-benar berniat mengenalkan aneka makanan yang ada
di Klang, tidak mesti tempat yang fancy tetapi juga tempat yang biasa tetapi
dengan cita rasa yang “luar biasa”
Hari
ketiga, kegiatan bergeser ke Pulau Ketam. Nah, ketam disini adalah kepiting. Awal
mula, aku menyampaikan kegiatan ini pada suami temanku yang menikah dengan
warga Malaysia, tepatnya di Johor. Dia mengatakan, ngapain kamu kesana, disana
tempat menjemur ikan asin. Wah, semakin penasaran ada apa di Pulau Ketam? Kalian
penasaran juga kan?
Namanya sejarah walaupun dibalut dalam bentuk galeri Diraja Sultan Abdul Aziz, kita dibawa menelusuri riwayat hidup Almarhum. No worry, Galeri Diraja Sultan Abdul Aziz ini worth it dikunjungi. Meskipun tiap sudut ruangan tertata rapi dan tidak banyak tempat lapang tetapi dalam terasa dingin karena pendingin ruangan yang senantiasa menemani kita ketika guide menjelaskan sepak terjang riwayat kesultanan dan juga berbagai koleksi yang mereka miliki mulai dari jam antik, medali, dan banyak hal lainnya.
Dari namanya sudah ketebak bangunan ini dulunya adalah sebuah bank. Lokasi bangunan ini sengaja dibangun berseberangan dengan Galeri Diraja. Masih menggunakan ciri khas gaya Neo Klasik berwarna putih. Bangunan ini sekarang disulap menjadi tempat penjualan tekstil dan kain sutera India, fashion ala India yang terbesar di Klang tanpa mengubah bentuk bangunan bersejarah tersebut.
Apalagi lokasi bangunan ini berada di jalur sudut yang mengarah pada Jalan Istana dan Jalan Dato’ Hamzah. Tentu saja, aku sangat tertarik melihat bangunan dan juga penasaran dengan apa yang ada di dalam bangunan tersebut.
Aku jadi tersenyum sendiri ketika ingat kakak ipar membelikan aku kain saree mahal. Konon, katanya kain saree tersebut bisa dikenakan untuk pakaian wedding. Malah aku jahit jadi pakaian moderen. Kala itu, aku sedang belajar menjahit, impian untuk membuka butik, tetapi kandas ditengah jalan. Maklum, aku tidak berbakat menjahit design pakaian modern hihihi. Mahalkah membeli kain atau pakaian saree di Chennai Silk terbesar di Klang tersebut? Jawabannya, pakaian tersebut dijual mulai dari harga murah hingga mahal. Tidak hanya pakaian saja, tetapi juga beberapa perhiasaan. Women always love jewelry right! Including ME.....
Club Diraja Klang membayangkannya saja, club ini pasti ekslusif! Tentu saja, hal tersebut benar adanya. Khusus Royal Klang Town Heritage Walk, aku bisa masuk ke dalam club walaupun hanya sesaat. Peraturan dalam club tersebut untuk members sangat ketat. Ditambah lagi aturan berpakaian dan juga members yang membawa teman tidak bisa membawa temannya masuk ke dalam dengan bebas. Begitulah, guide rombongan kami menjelaskan mengenai aturan tersebut.
Aku dan rombongan hanya dibawa masuk kedua ruangan yakni mini bar dan restauran yang ada di Club Diraja Klang tersebut. Walaupun hanya sebentar, menikmati nuansa ruangan mini bar dan restauran sangat menyenangkan. Sebab, designnya sangat menarik.
Mau tahu seperti apa? Datang sendiri saja di Klang. Karena aku pernah membaca quotes, lupa-lupa ingat berbunyi seperti ini “Do not tell me story, I will see it with my own eyes.” Jadi, buktikan sendiri ya dan bagi tahu aku bagaimana menurut teman sekalian ketika berkesempatan liburan ke Klang.
Tidak jauh dari Club Diraja Klang, nampak bangunan kokoh dan megah yang berada diatas bukit. Bangunan megah itu adalah Istana Alam Shah yang merupakan ikon penting bagi Bandar Diraja Klang. Sebab, istana tersebut merupakan istana resmi untuk kegiatan adat istiadat kesultanan serta penganugrahan bintang dan sumpah pejabat.
Istana ini sudah dibangun sejak tahun 1905 oleh Sultan Alauddin Sulaiman Shah, Sultan Selangor yang ke-5. Dari kejauhan istana ini terlihat menawan dengan langit biru dan awan putih, sangat kontras dengan kubah istana yang berwarna keemasan.
Masa depan tercipta dari sejarah
yang ada. Setiap daerah/negara memiliki cerita yang berbeda. Sehingga
menghasilkan keragaman, salah satunya adalah Klang. Walaupun, tidak banyak
orang yang mengenal kota Klang, masyarakat setempat (Malaysia, red) menyebutnya sebagai Klang
Bandar Diraja ini ternyata menyimpan jejak warisan Klang yang bisa
dijadikan salah satu tempat pelancongan yang menyenangkan. Sebab, liburan bukan
sekedar fun tetapi juga menelusuri
bangunan tua yang memikat hati untuk ditelusuri lebih dalam.
Aku
memandang bangunan putih yang berdiri kokoh, bangunan yang membuat aku
bertanya-tanya dalam hati. Bentuk bangunan tua dan klasik tetapi masih kokoh
disulap menjadi galeri. Dari luar terlihat bangunan tersebut memiliki dua
lantai dan pilar yang sangat tinggi, seperti apakah bentuk dan isi di dalam
bangunan itu? sungguh, aku penasaran dibuatnya! Aku menanti dengan sabar
menunggu yang lain datang. Kami (aku dan beberapa teman lainnya) sibuk
mengambil momen tersebut berselfie dan berfoto-foto ria di depan tulisan galeri
dan juga di bangunan putih tersebut. Sedikit norak ya? Iya seh, baru sadar
hahahaha, tetapi, momen itu mungkin saja sejarah buatku. Belum tentu, aku
berkesempatan berkunjung ke Klang, sebab ada banyak impian pelesiran yang ingin
dijelajahi nyambi buat buku tentunya. Bicara soal buku, mudahan dalam waktu
dekat buku travel guide (Bandung, Yogyakarta, Probolinggo tepatnya gunung
Bromo, dan Batu-Malang) dalam bentuk E-book maupun selfpublishing akan segera
terbit, jangan lupa beli ya dalam versi bahasa Inggris! Saat ini sedang dalam tahap editing oleh
seorang teman di Irland (sekalian jadi ajang promosi hihi)
Tidak lama
kemudian, aku disuruh masuk ke dalam sebuah ruangan kecil. Disana disediakan
makanan ringan nyambi diberikan selebaran kertas yang berisi form untuk
mengikuti kegiatan Royal Klang Town Heritage Walk. Mungkin, kita bisa
menyebutnya sebagai kegiatan menjelajahi jejak warisan di Kota Klang, Klang
Bandar Diraja.
Sekilas Info: Klang Bandar Diraja merupakan salah satu kawasan metropolitan dengan penduduk berjumlah satu juta. Klang merupakan daerah tertua di Negeri Selangor Darul Ehsan, hal itu terlihat dari bukti sejarah. Walaupun memasuki era moderen, Klang tidak kehilangan etensi dalam sejarah. Hal itu bisa ditelusuri dalam Heritage Walk Klang.
Usai
mengisi dan menyantap makanan ringan yang telah disediakan, dua orang yang
menggunakan pakaian putih yang ternyata adalah Mrs Julie dan Mr Alex merupakan
guide di Royal Klang Town Heritage Walk. Mereka mengatakan, we are lucky!
Karena bisa mengikuti kegiatan ini diluar jam operasional mereka. Usut punya
usut rupanya Royal Klang Town Heritage Walk ini hanya beroperasi setiap weekend
yakni Sabtu dan Minggu. No worry, all free asalkan register terlebih dahulu.
Tentu saja,
kami diberikan arahan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
kegiatan Heritage Walk berlangsung. Tidak lama setelah itu kami dibawa keluar
lapangan menuju bangunan Galeri Diraja. Di halaman depan galeri, kegiatan Eat Travel Write 5.0 ini akhirnya dibuka
dengan pengibaran bendara dan foto bersama di depan galeri. Oh iya, rombongan
dibagi menjadi dua bagian, rombongan pertama kami mendapatkan guide Mr Alex dan
rombongan kedua dibimbing oleh Mrs Juli.
Galeri
Diraja
Sebelum memasuki ruang Galeri Diraja, kami
dibawa ke bawah tangga untuk mendengarkan keterangan asal mula bangunan ini
ada. Bangunan Galeri Diraja ini bergaya Neo Klasik, sudah menjadi rahasia umum,
Malaysia dijajah oleh Negara Inggris, sehingga bentuk arsitektur bangunan
tersebut masih memiliki ciri khas Inggris. Apalagi memang bangunan ini
dirancang A.B Huback, arsitek Inggris di tahun 1909. Sebelumnya, bangunan ini
dikenal dengan sebutan Rumah Putih Klang. Alasannya, apalagi kalau bukan karena
bangunan ini keseluruhannya memang dicat warna putih. Sepertinya, mereka
mempertahankan warna asli bangunan tersebut.
Berdasarkan
sejarah, bangunan ini pernah digunakan tentara Jepang pada Perang Dunia II.
Kemudian ditahun 1989, almarhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Alhaj memberi
nama bangunan ini sebagai Sultan Sulaeman Building. Sebagai salah satu bangunan
tertua yang ada di Klang. Jejak sejarah bangunan ini pun sangat panjang,
sehingga ditahun 2001 ketika D.Y.M.M Sultan Sharafuddin Idris Shah Alhaj naik
tahta, beliau memerintahkan gedung tersebut menjadi galeri Diraja Sultan Abdul
Aziz. Disinilah, kami menelusuri jejak sejarah kesultanan Selangor termasuk
sejarah kepemimpinan Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Alhaj.
Namanya sejarah walaupun dibalut dalam bentuk galeri Diraja Sultan Abdul Aziz, kita dibawa menelusuri riwayat hidup Almarhum. No worry, Galeri Diraja Sultan Abdul Aziz ini worth it dikunjungi. Meskipun tiap sudut ruangan tertata rapi dan tidak banyak tempat lapang tetapi dalam terasa dingin karena pendingin ruangan yang senantiasa menemani kita ketika guide menjelaskan sepak terjang riwayat kesultanan dan juga berbagai koleksi yang mereka miliki mulai dari jam antik, medali, dan banyak hal lainnya.
Chartered Bank
Dari namanya sudah ketebak bangunan ini dulunya adalah sebuah bank. Lokasi bangunan ini sengaja dibangun berseberangan dengan Galeri Diraja. Masih menggunakan ciri khas gaya Neo Klasik berwarna putih. Bangunan ini sekarang disulap menjadi tempat penjualan tekstil dan kain sutera India, fashion ala India yang terbesar di Klang tanpa mengubah bentuk bangunan bersejarah tersebut.
Apalagi lokasi bangunan ini berada di jalur sudut yang mengarah pada Jalan Istana dan Jalan Dato’ Hamzah. Tentu saja, aku sangat tertarik melihat bangunan dan juga penasaran dengan apa yang ada di dalam bangunan tersebut.
Begitu kaki
melangkah masuk kedalam, terlihatlah susunan rapi pakaian saree India dan
beberapa tekstil lainnya. Disalah satu sudut, ada seorang pria yang sedang
menggulung benang, entahlah apa namanya dalam bahasa mereka. Setidaknya
begitulah yang ada dalam benakku. Semakin kedalam, rombongan kedua ternyata
sudah duluan berada di Chennai Silk dan mencoba kain sari. Namanya Wenny,
blogger asal Malaysia. Tampak cantik dengan balutan kain saree yang dibantu
oleh petugas penjual kain di Chennai Silk. Sebagai seorang wanita, fashion
apapun itu pasti menarik hati. Mataku bagaikan elang yang siap menerkam
mangsanya, melihat keseluruhan dalam bangunan dua tingkat yang tersusun rapi
pakaian saree dan tekstil.
Aku jadi tersenyum sendiri ketika ingat kakak ipar membelikan aku kain saree mahal. Konon, katanya kain saree tersebut bisa dikenakan untuk pakaian wedding. Malah aku jahit jadi pakaian moderen. Kala itu, aku sedang belajar menjahit, impian untuk membuka butik, tetapi kandas ditengah jalan. Maklum, aku tidak berbakat menjahit design pakaian modern hihihi. Mahalkah membeli kain atau pakaian saree di Chennai Silk terbesar di Klang tersebut? Jawabannya, pakaian tersebut dijual mulai dari harga murah hingga mahal. Tidak hanya pakaian saja, tetapi juga beberapa perhiasaan. Women always love jewelry right! Including ME.....
Kelab
Diraja Klang
Club Diraja Klang membayangkannya saja, club ini pasti ekslusif! Tentu saja, hal tersebut benar adanya. Khusus Royal Klang Town Heritage Walk, aku bisa masuk ke dalam club walaupun hanya sesaat. Peraturan dalam club tersebut untuk members sangat ketat. Ditambah lagi aturan berpakaian dan juga members yang membawa teman tidak bisa membawa temannya masuk ke dalam dengan bebas. Begitulah, guide rombongan kami menjelaskan mengenai aturan tersebut.
Aku dan rombongan hanya dibawa masuk kedua ruangan yakni mini bar dan restauran yang ada di Club Diraja Klang tersebut. Walaupun hanya sebentar, menikmati nuansa ruangan mini bar dan restauran sangat menyenangkan. Sebab, designnya sangat menarik.
Mau tahu seperti apa? Datang sendiri saja di Klang. Karena aku pernah membaca quotes, lupa-lupa ingat berbunyi seperti ini “Do not tell me story, I will see it with my own eyes.” Jadi, buktikan sendiri ya dan bagi tahu aku bagaimana menurut teman sekalian ketika berkesempatan liburan ke Klang.
Alam
Shah Palace
Tidak jauh dari Club Diraja Klang, nampak bangunan kokoh dan megah yang berada diatas bukit. Bangunan megah itu adalah Istana Alam Shah yang merupakan ikon penting bagi Bandar Diraja Klang. Sebab, istana tersebut merupakan istana resmi untuk kegiatan adat istiadat kesultanan serta penganugrahan bintang dan sumpah pejabat.
Istana ini sudah dibangun sejak tahun 1905 oleh Sultan Alauddin Sulaiman Shah, Sultan Selangor yang ke-5. Dari kejauhan istana ini terlihat menawan dengan langit biru dan awan putih, sangat kontras dengan kubah istana yang berwarna keemasan.
Aku dan
rombongan hanya bisa memandang dari kejauhan dan terpesona serta tertarik ada
apakah di dalam istana megah itu? ternyata lirik punya jadwal, #eh di hari
terakhir rombongan Eat Travel Write 5.0 berkesempatan bertandang ke Istana Alam
Shah, so cool! Penasaran? Stay tune terus ya.
Fill your day with love and step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
Desember 26, 2017
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day