Jejakcantik.com- Hal
yang menyenangkan ketika Jejakcantik menelusuri sebuah pulau yang memiliki alam
dan nuansa yang benar-benar perdesaan. Aku berada di Pulau Tioman, tepatnya di
Desa (Kampoeng) Mukut dimana jarak tempuh untuk tiba ke kampung ini tidaklah mudah.
Pertama, aku harus mendapatkan tiket kapal dari Kota Mersing ke jetty Kampung
Genting. Dimana, jarak tempuh menggunakan kapal sekitar dua jam. Kemudian
perjalanan dilanjutkan kembali dengan kapal kecil, speed boat sekitar 30-40
menit. Sejujurnya, aku paling takut naik kapal kecil.
Apalagi
ketika aku harus turun dan tiba-tiba kapal oleng ke kiri. Rasa terkejut dan
takut itu bercampur menjadi satu. Kemudian tergantikan dengan rasa gembira
ketika melihat segerombolan ikan meloncat. Hal itu membuat aku sangat takjub
dan membuat takut itu hilang walau sesaat. Perjalanan menuju kampung Mukut luar
biasa ditambah lagi cuaca yang cerah dan langit yang biru membias ke warna air
laut yang sejernih kristal. Speechless namun tetap saja selfie never end.
Kapal yang
membawa kami menuju kampoeng Mukut terasa sangat cepat sekali dan angin
berhembus dan terkadang cipratan ombak membuat aku dan teman perjalananku
basah. Namun, semua itu terasa nikmat karena memandang pemandangan di pesisir
pantai yang luar biasa. Apalagi abang pengemudi kapal sangat ramah dan baik
bahkan sempat berhenti beberapa kali dan memelankan kecepatan kapal agar aku
dan teman aku bisa mengambil beberapa gambar diatas kapal.
Dari
kejauhan batu besar itu sangat menggoda mataku, batu itu sangat tinggi dan
menjulang ke pencakar langit dan dimana dibawahnya ada banyak perpohonan hijau
yang subur. Luasa biasa, bagi aku, khususnya yang baru pertama kali berkunjung
ke Pulau Tioman. Begitu, kapal melintasi batu tinggi tersebut, pemandangan batu
tersebut berubah bentuk menjadi dua dan seperti berbentuk tanduk dari kejauhan.
Sekilas aku
pernah membaca mengenai dongeng asal muasal tanduk di Pulau Tioman, Malaysia
tersebut tetapi itu kisah nanti yang akan aku bagi kepada teman yang sama-sama
suka menjejakan kaki cantik ke alam dan pulau yang pantas untuk ditelusuri
karena keindahan dan keasrian alam yang ditawarkan kepada pecinta paradise in
earth. Begitu kapal berhenti di Kampoeng Mukut dan aku menaiki tangga untuk
menuju Kampoeng Mukut tersebut. Aku terpana melihat coral yang sangat indah
dibawah jetty Kampoeng Mukut. Luar biasa, aku terkagum-kagum melihat keindahan
tersebut dan salah seorang bapak yang lagi naik ke pelantar jetty melihat aku
dengan tatapan lucu. Karena aku benar-benar merasakan sensasi yang berbeda dan
sesungguhnya aku belum pernah melihat coral sebanyak itu dengan mata telanjang
dan tanpa basah-basahan.
Bahkan
sangking takjubnya, aku lupa dengan koper aku hahaha. Untung saja, koper unguku
itu tidak tercebur ke laut karena jalan sendiri. Tidak lama kemudian, aku
bertemu sekelompok bajak laut dan kaptainnya. Mereka adalah Quique (Kike)
Martin, Fatih, Ipin (biar mudah mengingat aku dan teman aku menyebutnya Upin
Ipin hihi) dan sang kaptain penguasa lautan Kampoeng Mukut, Abang Isma. Keramah
tamahan mereka membuat rasa letih itu hilang.
Apalagi
kami yang lelah dan kurang tidur ketika di Kota Mersing, beristirahat sejenak
membuat badan kami yang letih karena bangun sekitar pukul 4.00 am dan tiba
pukul 08.00 am. Rasa lelah itu berubah
menjadi lapar. Kami pun dibawa ke sebuah Sea Side Cafe yang tidak jauh dari
jetty. Begitu aku tiba di Sea Side Cafe, aku melihat hampir semua meja penuh.
Mayoritas adalah kaum pria yang sedang bersantap makanan di Sea Side Cafe,
Kampoeng Mukut, Pulau Tioman tersebut.
Usut punya
usut ternyata Sea Side Cafe merupakan salah satu tempat makan bagi warga lokal
Kampoeng Mukut dan juga beberapa pendatang maupun pelancong seperti aku untuk
bersantap makanan ala Sea Side Cafe. Bahkan tidak jarang mereka yang bersantap
makan siang di sana merupakan rombongan dari kota (Kuala Lumpur dan sekitarnya)
yang sedang menggeluti hobi memancing. Tidak salah memang Kampoeng Mukut banyak
menyediakan makanan yang terbuat dari ikan. Pasalnya, ikan di Kampoeng Mukut
sangat besar dan fresh serta lezat.
Aku dan
teman yang memang sudah lapar langsung menciduk nasi ala prasmanan. Hari itu
menu Sea Side Cafe adalah daging sapi, ikan goreng, sayur capcay dan juga
sambal terasi yang super pedas. Nah, aroma makanan yang menggoda itu membuat
aku yang memang lapar setengah “mati” ah lebay hahaha, langsung lahap memakan
makanan yang sudah aku ciduk ke dalam piring aku. Langsung, ludes dah. Setelah
kenyang memang enak tiduran di cottage. Namun karena planning di hari pertama
adalah snorkeling di jam 03.30 pm. Tiduran tersebut tidak bisa berlangsung lama
dan juga tubuh tidak bisa istirahat optimal karena sudah so excited saja untuk
snorkeling di Kampoeng Mukut.
Benarkan,
waktu terasa cepat sekali. Baru saja memejamkan mata sejenak. Eh, alarm sudah
berbunyi, aku dan temanku langsung berebut ke kamar mandi untuk membasuh muka
dan bersiap pergi. Nah, guys sangat penting untuk menjaga kulit tidak gosong.
Jadilah kami menggunakan sunblock untuk menjaga kulit tidak terbakar ketika
berjemur di pantai. Kami yang sudah terlalu excited untuk melihat pantainya.
Coba pikirkan saja, laut di jettynya saja sudah menarik. Apalagi pantai maupun
laut yang jauh dari lalulintas kapal. Pasti, lebih keren dan menarik bukan?
Karena pemikiran itulah, istirahat jadi terganggu. Begitu kami sampai di lokasi
titik pertemuan, ternyata mereka pada masih molor. Dasar bajak laut tukang
tidur hahahaha..... Apakah pantai di Kampoeng Mukut ini benaran indah dan
menarik? Penasaran, tunggu kisah di jejakcantik.com selanjutnya ya....
Fill your day with love and step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
November 08, 2017
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day