Jejakcantik.com-Cuaca cukup terik ketika
jejakcantik sedang menikmati hari. Kala itu, aku hanya sekedar ingin menikmati
nuansa makan santai di pujesera. Aku mencoba mengenang masa-masa beberapa tahun
silam, ketika aku pernah bekerja di kawasan “elit” Lagoi. Pada masa itu, untuk
masuk ke Lagoi saja sangat dipersulit, meskipun kita karyawan tetap harus
diperiksa satu per satu. Sekarang tidak lagi.
Setiap kali
mata memandang patung gorila besar di sisi jalan kiri ketika masuk ke kawasan
Lagoi, Pulau Bintan, Indonesia hal itu selalu menggelitik diriku. Ada apakah di
balik patung raksasa gorila yang dua patung tersebut saling membelakangi satu
dengan yang lain. Ada jalan yang cukup luas untuk jalur mobil dua arah. Meskipun
tanahnya masih berwarna merah. Aku dan temanku kala itu yang turut menemani
kegiatan santai menelusuri Pulau Bintan ini tergelitik untuk menelusuri lebih
jauh. Jadi, mobil hitam tersebut melaju dengan ringannya di jalan yang masih
belum di aspal. Sempat terbesit rasa ingin balik saja, takutnya belum ada
apa-apa di sana. Ternyata aku salah besar! Di sana ada sebuah kawasan yang
menarik hati aku, sungguh. Kawasan yang luar biasa menawarkan sensasi yang
berbeda yakni kawasan Eco Farm dan juga Safari Lagoi.
Saat menelusuri
lokasi tersebut untuk mencari gerbang ticketing, aku melihat di sisi jalur kiri
terdapat tanaman, khususnya jagung yang beberapa hari lagi siap di panen. Sedangkan
di jalur kanan ada beberapa tanaman sayuran juga. Wow, fantastik, bayanganku
langsung teringat akan kenangan ketika mengunjungi Kota Batu yang ada di
Malang. Luar biasa, jika konsep perkebunan tersebut bisa diterapkan di Pulau
Bintan, dimana Pulau Bintan terkenal dengan tanahnya yang tidak subur alias
tanah merah dan bukannya tanah yang “layak” digarap sebagai perkebunan. Namun,
hal tersebut dibantah dengan adanya Eco Farm yang ada di kawasan Lagoi. Apa yang
bisa aku katakan selain super damper keren banget.
Di sisi
kanan terdapat kandang yang besar, kala itu ada seorang pria yang sedang duduk
menggunakan baju berwarna abu-abu. Aku pikir dia adalah pawang ular, ketika aku
mengamati dengan seksama apa yang ada di dalam kandang besi yang super besar
itu. ular tersebut diam di sisi kandang dekat pria yang menggunakan tongkat
menusuk-nusuk tubuh ular yang hanya diam saja dan sesekali bergerak melilitkan
badannya tau mengangkat kepalanya karena merasa terganggu dengan ulah pria
jahil, yang rupanya adalah salah satu supir turis yang sedang menunggu turisnya
selesai tur di kawasan Eco Farm tersebut.
Tidak lama
kemudian, ketika aku mendekati kandang tersebut, ular itu tiba-tiba mengamuk
dan menggigit dua pagar besi yang berjajar vertikal. Aku spontan terkejut dan
kemudian seorang pria yang menggunakan pakaian abu-abu langsung berujar
bawasanya ular tersebut masih liar. Oh ghoss, eh thanks God, pagarnya cukup
kuat untuk menjaga ular tetap berada di dalam kandangnya.
Pria yang
tergopong-gopong keluar tersebut bernama Candra, salah satu karyawan administrasi
di Safari Lagoi dan Eco Farm. Pria tersebut dengan baik hati bersedia menemani
aku dan temanku menelusuri Eco Farm yang ada di disitu. Sekedar info, tiket
masuk untuk menikmati tur yang ada di Safari Lagoi dan Eco Farm yakni weekdays
untuk anak-anak Rp25.000 dan weekend Rp30.000, sedangkan yang dewasa yakni weekdays
Rp30.000 dan weekend Rp40.000
Apa saja
seh yang kita dapatkan ketika membayar tiket tersebut di Eco Farm dan Safari
Lagoi? Just stay tune di blog jejakcantik.com ini ya, karena aku akan
menceritakan keuntungan bagi kamu ketika memutuskan mencoba nuansa baru ketika
berkunjung di kawasan “elit” Lagoi ini. Dijamin, kamu tidak hanya merasa senang
tetapi juga pulang dengan membawa ilmu dan segudang foto menarik dan selfie ala
kamu yang demen banget mengabadikan momen ketika liburan cantik. Karena jejakcantik
adalah jejak dimana kamu menikmati pelesiran dengan hati penuh suka dan cita.
Fun Time it's you......
Visit my blogs such as betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi
Pada
Oktober 21, 2017
horor ularnya, untung dikerangkengin T_T
BalasHapus