Membranding Gonggong sebagai Simbol Kota Tanjungpinang
Masih
adakah orang yang tidak bisa membedakan antara Tanjungpinang dengan Pangkal
Pinang? Dulu aku teringat sekali saat wawancara di telepon untuk pekerjaan. Mereka,
para HRD kerap sekali misunderstanding antara Pangkal Pinang dan Tanjungpinang.
Terkadang, aku maklum. Karena Tanjungpinang tidak setenar kakaknya, Pulau
Batam.
Apalagi dengan
sebutan Ibukota Kepulauan Riau (Kepri). Masih saja ada beberapa yang
beranggapan Kepri adalah RIAU. Padahal, mereka sudah berpisah sejak lama. Nama yang
semilar tentunya merugikan Kepulauan Riau pada sistem pencarian di mesin
pencari seperti, google, bing, yahoo dan sebagainya. Mereka tenggelam diantara
kata RIAU.
Karena itu,
sebagai pecinta kota Tanjungpinang turut mendukung membranding Kota Tanjungpinang
memiliki icon GONGGONG. Sama seperti Surabaya, yang memiliki icon tersohor yakni
lambang buaya. Di Gurindam, Kota Melayu, Tanjungpinang memilih Gonggong. Bukan tanpa
alasan.
Gonggong
Pasti,
sebagian pembaca Kota Cinta masih bingung dengan kata “GONGGONG” bukan?
Gonggong itu sejenis kerang, berarti termasuk seafood (makanan laut). Gonggong ini banyak
didapat di perairan laut Kepulauan Riau.
Penasaran
bagaimana rasa gonggong ini? Rasanya sudah dipastikan gurih dan kenyal. Cara
makanannya pun unik dengan sensasi yang menyenangkan. Khususnya bagi pecinta
seafood. Cara makannya kita mengambil daging gonggong dengan tusuk gigi dari
dalam cangkang. Setelah berhasil ditusuk or tertangkap tusuk gigi, langsung deh
lahap, sikat habis hehehe.
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang
menyukai makanan satu ini, GONGGONG. Pasalnya, makanan ini mengandung protein yang tinggi. Bahkan, di percaya dapat membantu pertumbuhan hormon kaum pria untuk menambah
stamina. Gizi pada gonggong juga tinggi
lho, nggak percaya? Berdasarkan sumber dinkesbabar.org
“Dalam 100 gram gonggong, terdapat 4,1% karbohidrat plus nilai gizi 1,4 kalori, 31,19 protein dengan nilai gizi 124,8
kalori, dan 24,9% lemak dengan nilai gizi 224,1 kalori.”
Gedung Gonggong Kota Tanjungpinang
Icon Kota
Tanjungpinang yakni gedung gonggong yang berlokasi di Tepi Laut Tanjungpinang,
tepatnya di Laman Bunda. Gedung Gonggong terlihat megah dan mewah dengan design
modern. Hampir menyerupai kulit luar gonggong hewan molusca yang hidup
diperairan Tanjungpinang.
Sempat
menggelitik saat membaca status walikotaTanjungpinang, Lis Darmansyah di
Facebook. “Terserah orang bilang gedung itu terlihat sebagai keong, siput, yang
jelas kami merancangnya sebagai gonggong.” Begitulah poin dari statusnya yang
panjang. Mungkin, sebagian orang melihatnya seerti siput atau keong. Bangunan megah
yang barusan di resmikan pada malam minggu (29 Oktober 2016) jelas-jelas
menarik minat jutaan warga Kota Tanjungpinang untuk melihatnya.
Gemerlap
lampu, ribuan bahkan jutaan orang datang untuk menyaksikan peresmian Gedung
Gonggong membuat jalur itu sangat macet, mengalahkan macetnya malam tahun baru.
Semoga tidak hanya sebatas sesaat tetapi Gedung Gonggong itu benar-benar
berfungsi dengan baik dan maksimal hingga puluhan dan bahkan ratusan tahun,
seperti icon Surabaya.
Tidak hanya
itu saja, beberapa tahun silam, sewaktu Suryatati A Manan masih menjabat
sebagai Walikota Tanjungpinang, Batik Gonggong sudah dipatenkan sebagai batik
khas Kota Tanjungpinang.
Fill your day with love with step beauty feet
Fun Time it's you......
Visit my betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi blog
Pada
September 06, 2017
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day