Eat Travel Write 5.0 Menelusuri Bangunan Tua
Kotacinta.com- Dua setengah jam Royal Klang Town
Heritage membuat nuansa pertualangan menarik antara membawa masa lampau ke masa
kini. Mencampur adukan sejarah dan era modern. Ketika melihat sekeliling di
Klang ada 12 bangunan tua yang masih dilestarikan dan dijaga. Karena kehidupan
modern tidak bisa lepas dari jejak masa lalu. Karena itu, jejak warisan harus
dijaga dan dikenalkan kepada kaula muda. Sehingga mereka mengetahui arti
penting sejarah. Sehingga tercipta suatu negeri yang makmur dan sukses.
Tetap saja
mataku masih memandang Istana Raja Alam Shah dari kejauhan. Mungkin,
dikarenakan hari ini (hari dimana aku melakukan pertualangan, cuaca sangat
cerah). Sehingga bangunan megah itu terlihat kontras dengan birunya langit dan
putihnya awan. Membuat aku terpikat dalam sebuah bayangan lukisan dan imajinasi
negeri dongeng untuk cerita anak-anak yang akan aku garap. Lha, aku ini
benar-benar wanita pemimpi yang penuh dengan imajinasi ya hahaha. Baru sadar,
#Eh.
Gereja
Our Lady of Lourdes Klang
Seperti
dikatakan cuaca yang panas dan naik turun bukit membuat nafas aku sempoyongan.
#Eh ngos ngosan. Aku jalan perlahan, ketika rombongan pertama sudah mulai
menjauh. Aku menikmati rindangnya perpohonan. Tidak lama kemudian, rombongan
yang lelah itu duduk sambil memandang guide yang menjelaskan mengenai bangunan
putih yang terlihat di tempat kami duduk.
Bangunan itu adalah Gereja Our Lady
of Lourdes Klang. Seperti namanya, bangunan itu adalah rumah ibadah umat
Katolik yang kabarnya telah didirikan 80 tahun yang silam. Kemudian diresmikan
oleh Bishop Perichan di tahun 1928. Dimana bangunan tersebut berada di salah
satu ruas jalan Tengku Kelana dan merupakan bangunan tertua yang ada di Klang.
Walaupun bangunan tersebut berwarna putih tetapi arsitektur bangunan ini
mencirikan senibina Gothic. Sayang, aku hanya puas memandang dari kejauhan dan
tidak bisa melihat dari dalam bentuk bangunan putih megah tersebut yang
merupakan tempat ibadah agama Katolik.
Sekolah
Convert Klang
Bangunan
ini bersebelahan dengan Gereja Our Lady of Lourdes Klang dan masih berada di
jalur Jalan Tengku Kelana. Bangunan ini konon dibangun pada tahun 1924 dan
pelajar pada masa sekolah ini didirikan hanya berjumlah 19 orang saja. Ketika
bangunan ini diresmikan oleh Sir William Peel pada tahun 1928. Walaupun sudah
ada bagian penambahan bangunan, tetapi mereka masih mempertahankan bentuk asli
bangunan Sekolah Convert Klang. Plus, bangunan ini masih digunakan sebagai
sekolah hingga saat ini.
Jalan
Tengku Kelana “Little India”
Walaupun
jalan Tengku Kelana ini tidak besar tetapi kawasan ini termasuk kawasan
perdagangan di Klang. Bahkan kawasan ini ini dikenal dengan sebutan Little
India. Hal itu karena kebanyakan penjaga dan penjual terdiri dari orang India.
Bahkan barang yang dijual di Jalan Tengku Kelana juga kebanyakan barang India
seperti saree, tekstil, barang logam, barang-barang kebutuhan orang India dan
hal lainnya. Dimana memang barang tersebut diimpor langsung dari India.
Yang
menarik dari semua itu adalah . . . . . tralala. . . . . aku menemukan ladu,
manisan khas India tetapi tidak sempat beli. Karena guide kami bilang, no time,
next time saja. Ngences dah hahaha. Itu hanya segelintir kisah yang
menyedihkan, tetapi yang paling menarik adalah informasi mengenai Jalang Tengku
Kelana atau the Little India ini adalah menjelang perayaan Deepavali. Bagi
teman sekalian yang hobi nonton film India maupun drama India pasti tahu dong
perayaan ini. Jadi, teman sekalian tidak perlu jauh-jauh ke India jika danannya
belum cukup hihihi, bisa melepaskan raya keingintahuan melihat langsung
kegiatan menjelang perayaan Deepavali ini di Malaysia, tepatnya di Klang,
Little India.
Sebab akan
banyak keramaian di Jalan Tengku Kelana dan kabarnya, selain semaraknya
perdagangan di Little India ini juga ada tuh beragam atraksi yang menarik yang
digelar terbuka di ruas jalan tersebut. Pasti, seru dan menyenangkan bukan?
Berasa benar-benar berada di India. Why not! Dream High its more good then you never
have ambition to dream.
Masjid
India
Berdasarkan
informasi masjid ini sudah dibangun sejak tahun 1910 sebagaimana masjid
dibangun untuk kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan warha India muslim yang
ada atau menetap di Klang. Masjid ini berada di Jalan Engku Kelana, berarti
dekat sekali dengan India Town. Nah, masjid ini telah direnovasi dan dengan
menjadikannya dua tingkat dan juga dijadikan
mercu tanda bagi Klang.
Masjid ini
berada ditikungan jalan dan sangat menarik untuk ditelusuri bagian dalam
masjid, tetapi sayang kami hanya cukup puas memandang dari luar saja. Pasalnya,
2,5 jam tour itu sangat singkat jika kamu mengelilingi heritage yang ada di
Klang. Nah, mudahan dalam waktu dekat aku bisa bermain di Klang dan menelusuri
tiap sudut sampai lelah eh puas haha.
Kuil
Sri Nagara Thendayuthapani
Bangunan
ini terlihat ketika kita sedang mendengarkan guide kita, Mr Alex bercerita eh
menerangkan mengenai asal muasal masjid India ini. Nah, dari kejauhan mataku
langsung saja melihat hal-hal yang berbau temple. Benar saja, ternyata disana
ada kuil Sri Nagara Thendayuthapani. As you know teman sekalian, kuil ini
berada di persimpangan Jalan Datu’ Hamzah dan Bukit Jawa, Konon, kuil ini
merupakan kuil tertua di Klang yang dibangun untuk tempat beribadah agama
Hindu. Kuil ini masih ada dan masih berfungsi sebagaimana pertama kali kuil ini
dibentuk eh didirikan.
Sayang, aku
dan kalian harus puas memandang dari kejauhan. Karena kuil tersebut tidak bisa
dimasuki. Gerbangnya ditutup, padahal dari kejauhan kuil ini memikat hatiku
karena bentuk piramid dan juga banyaknya patung yang berjejer di piramid dan
aku ingin sekali menghitung #Eh mank tidak ada kerjaan apa hihi, melihat dari
dekat, sedekat kamu berbisik kata manis ditelingaku. Idih.
Muzium
Balai Bomba Klang
Terus
terang saja awal pertama kali mendengar kata muzium balai Bomba aku masih tidak
paham. Namun ketika langkah kaki mendekat dan melihat bangunan klasik yang
mencirikan gata masa Victoria. Aku pikir museum biasa saja, rupayanya ini
adalah museum pemadam kebakaran. Di Malaysia namanya Bali Bomba. Disini, kita
bisa melihat perjalanan sejarah petugas pemadan kebakaran di Klang dari masa
lampau hingga masa kini. Menarik lho, apalagi jika kita jalan-jalan bersama
anak. Pengetahuan tentang pemadam kebakaran dan bisa berfoto di mobil pemadam
kebakaran kapan lagi coba.
Gedung
Raja Abdullah
Bangunan
ini bersebelahan dengan bangunan gedung pemadam kebakaran. Dimana bangunan
gedung Raja Abdullah ini merupakan bangunan tertua di Negeri Selangor yang
dibangun tahun 857. Bangunan ini dulunya dijadikan tempat penyimpanan biji
timah dan kediman Raja Abulah Bin Raja Jaafar pada masa itu. Namun, pada tahun
1874 bangunan tersebut diambil oleh kerajaan Selangor untuk dijadikan tempat
pejabat kerajaan dan akan digunakan sebagai tempat musyawarah majelis kerjaan
Selangor yang pertama pada tahun 1880.
Stesen
Kereta Api Klang
Bangunan
stesen kereta api Klang ini terletak di Jalan Stesen dan masih aktif hingga
sekarang. Dimana teman sekalian yang ingin ke Klang menggunakan kereta api maka
stesen ini adalah tempat pemberhentiannya. Sebelumnya, stesen Klang ini
berfungsi sebagai kegiatan pengantaran hasil tambang biji timah dari Sungai
Klang. Serta sebagai tempat aktivitas perdagangan antara Pelabuhan Klang dengan
Kuala Lumpur. Jadi, ketika teman sekalian berkunjung ke Klang jangan buru-buru
keluar, nikmati sejak berada di stesen Klang hihihi....
Untuk
Stesen Kereta Api Klang, kami tidak menelusuri pada sesi Royal Klang Town
Heritage Walk selama 2.5 jam. Lumayan, kaki berasa lelah karena terburu-buru.
Tidak bisa menikmati tiap titik dengan santai, karena itu, aku berharap bisa
kembali menelusuri jejak warisan Klang dengan bersantai sambil membawa buku
note dan duduk dibawah rindangan pohon sambil berhayal #Eh mencari inspirasi
untuk menulis sebuah buku. Sambil
menunggu rombongan kedua selesai, kami pun disuruh mencari makan siang.
Nah,
berhubung ini adalah kawasan “little India” jadi beberapa teman yang beragama
muslim dan aku juga lebih ketat, beragama Kristen Advent mencari tempat makan
yang halal. Maka, kami memilih makan di warung yang menyajikan beberapa pilihan
menu. Kamu mau tahu aku pesan apa? Aku pesan mie, karena kelamaan dan teman
lain bilang mungkin mereka kelupaan jika aku memesan makanan itu. Akhirnya, aku
mencoba nasi biryani. Setidaknya mengobati rasa patah hati, karena tidak sempat
membeli ladu, manisan kesukaan Dewa Krisna di film kartun Dewa Krisna yang
sering diputar di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.
Fun Time it's you......
Visit my betraveler storycitra, kitabahagia, petunjukhidup, ngerumpi blog
Pada
September 16, 2017
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day